Operasi Patah Tulang, Haruskah Fisioterapi ?
Problem patah tulang ternyata tidak selesai begitu saja setelah pasien keluar dari kamar operasi. Dokter telah melaksanakan tugasnya dengan baik di raung operasi, selanjutnya fisioterapi. Pasien harus mampu beraktifitas dan melakukan pekerjaan sehari-hari seperti sedia kala.
Fisioterapi Patah Tulang - Problem patah tulang ternyata tidak selesai begitu saja setelah pasien keluar dari kamar operasi. Dokter telah melaksanakan tugasnya dengan baik di raung operasi, selanjutnya fisioterapi .Pasien harus mampu beraktifitas dan melakukan pekerjaan sehari-hari seperti sedia kala.
Patah
tulang disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kecelakaan lalu lintas, bencana
alam, kecelakaan kerja hingga cedera olahraga. Dilihat dari jenisnya patah
tulang dapat dibagi menjadi patah tulang terbuka ( open fracture ) dan patah
tulang tertutup ( close fracture ). Patah tulang terbuka terjadi dimana patahan
tulang merobek jaringan otot dan menyembul keluar yang dapat mengakibatkan
perdarahan hebat. Sedangkan pada patah tulang tertutup, tulang patah di dalam
dan tidak sampai merobek jaringan otot.
Patah tulang - baik patah tulang terbuka atau tertutup merupakan kondisi serius yang harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Dokter
akan melakukan diagnosis pencitraan dengan foto rontgen ( x-ray ) untuk melihat
bagaimana gambaran patah tulang tersebut, setelah itu dokter akan melakukan
prosedur penyambungan tulang. Penyambungan tulang dilakukan dengan fiksasi
internal melalui prosedur operasi ( open reduction internal fixation ) atau
eksternal fiksasi yang biasanya dilakukan dengan gips.
Resiko Operasi Patah Tulang
Prosedur operasi penyambungan tulang memiliki beberapa resiko yang tidak diinginkan, antara lain :- Bengkak
- Nyeri
- Perasaan takut bergerak
- Kekakuan sendi
- Kelemahan otot
Disinilah
peran fisioterapis pada pasien-pasien paska operasi patah tulang.
Fisioterapis merawat pasien paska operasi bahkan dimulai sejak pra operasi.
Tujuannya tak lain adalah meminimalisir resiko operasi, mempercepat dan
memaksimalkan pemulihan gerakan agar pasien segera kembali melakukan aktifitas
sehari-hari seperti sedia kala.(Baca : Fisioterapi Dalam Dunia Komunikasi)
Problem patah tulang ternyata tidak selesai begitu saja setelah pasien keluar dari kamar operasi. Dokter telah melaksanakan tugasnya dengan baik di raung operasi, selanjutnya fisioterapi. Pasien harus mampu beraktifitas dan melakukan pekerjaan sehari-hari seperti sedia kala.
Fisioterapi Pada Paska Operasi Patah Tulang
Tujuan dari fisioterapi paska operasi penyambungan tulang adalah untuk meminimalisir dampak operasi, mempercepat penyembuhan, memaksimalkan gerak dan fungsi tubuh pasien paska operasi. Berikut ini adalah beberapa hal yang dilakukan oleh fisioterapis pada pasien paska operasi :Drainase limfatik dengan metode MLDF atau aplikasi taping untuk mengurangi pembengkakan. Bengkak berkepanjangan akan menghalangi pasien menggerakkan sendinya dan berujung pada kekakuan sendi.
Penggunaan alat fisioterapi elektris seperti TENS, interferensial digunakan oleh
fisioterapis untuk mengurangi nyeri paska operasi.
Edukasi
cara bergerak. Setelah operasi
penyambungan tulang, dokter bedah orthopedi biasanya menyarankan pasien untuk
melakukan latihan gerak untuk mencegah kekakuan sendi, namun banyak pasien yang
merasa bingung dan merasa takut untuk bergerak. Fisioterapis akan memberikan
edukasi tentang keadaan pasien, prosedur operasi yang telah dijalani dan
dampaknya terhadap gerakan. Fisioterapis juga akan membantu pasien begerak dan
beraktifitas dengan aman sehingga pasien tidak merasa takut bergerak.
Latihan gerak sendi. Setelah operasi, pasien harus segera latihan luas gerak
sendi untuk menjaga agar sendi tidak menjadi kaku / stiff. Fisioterapis akan
membantu pasien melakukan latihan luas gerak sendi yang benar dan aman
Penguatan otot. Imobilisasi paska operasi mengakibatkan otot menjadi
lemah, hal ini dapat mempengaruhi gerakan dan aktifitas. Fisioterapis membantu
pasien paska operasi melakukan penguatan otot. Bentuk latihan penguatan otot
dan pembebanan didesain secara bertahap sesauai dengan keadaan pasien.
Latihan ambulasi / berjalan. Operasi patah tulang pada tungkai dan kaki memerlukan
superfisi bagaimana cara berjalan setelah operasi. Pada fase awal, pasien tidak
diperkenankan untuk menumpukan berat badan pada kaki yang dilakukan operasi.
Pembebanan dilakukan dengan bertahap mulai dari sepertiga berat badan, setengah
dan seterusnya hingga pasien diperkenankan berjalan dengan menumpukan berat
secara penuh.
Pemilihan alat bantu jalan. Fisioterapis membantu pasien memilih alat bantu jalan yang
tepat sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan pelatihan bagaimana berjalan
menggunakan alat bantu.
Jika Anda hendak atau baru saja menjalani operasi patah tulang, mintalah dokter untuk merujuk Anda ke fisioterapis. Jika Anda mempunyai pengalaman menjalani fisioterapi paska operasi patah tulang, silahkan berbagi pada kolom komentar di bawah ini.
BACA : Perayaan Hari Fisioterapi 2016
Jika Anda hendak atau baru saja menjalani operasi patah tulang, mintalah dokter untuk merujuk Anda ke fisioterapis. Jika Anda mempunyai pengalaman menjalani fisioterapi paska operasi patah tulang, silahkan berbagi pada kolom komentar di bawah ini.