Memanfaatkan Media Sosial untuk Publikasi Fisioterapi

Satu lagi yang tidak boleh dilupakan dalam publikasi fisioterapi adalah pemanfaatan media social, seperti FacebookTwitterPath, ataupun Instagram. Semua media sosial itu dapat kita arahkan untuk terhubung dengan situs/blog yang kita buat khusus tentang fisioterapi. Jadi, kuncinya memang ada pada sebuah situs/blog khusus agar apa pun yang kita posting di media sosial dapat diarahkan lebih lanjut ke situs/blog.

Mengapa? Jelas bahwa media sosial terbatas untuk menginformasikan sesuatu, apalagi Twitter yang begitu terbatas jumlah karakter dan begitu cepat updating informasinya. Berbeda dengan FB yang masih cukup leluasa menampung posting informasi kita dan juga FB menyediakan fasilitas fanpage layaknya sebuah situs. Karena itu, disarankan para fisioterapis dapat memiliki halaman fanpage di FB dengan nama khusus fisioterapi dan bahasan khusus fisioterapi—tidak dicampur-campur dengan bahasan lain, terutama postingan bersifat pribadi yang tidak ada hubungannya dengan profesi.

Menyiapkan fasilitas informasi dan publikasi khusus fisioterapi di jagat maya sangatlah penting, terutama dalam bentuk situs atau blog. Namun, hal lebih penting lagi adalah menyiapkan kontennya berupa tulisan, infografik, ataupun materi lain seperti audio-video. Tentulah hal tersebut memerlukan keterampilan tersendiri, tetapi bukan tidak bisa dipelajari.

Banyak konten yang bisa dikembangkan seorang fisioterapis mulai pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang fisioterapi, penyakit-penyakit yang memerlukan penyembuhan fisioterapi, hingga teknik-teknik pengobatan secara fisioterapi. Semuanya dapat dituliskan secara ringkas dan padat, lalu satu topik yang luas dapat dipecah menjadi beberapa subtopik.

Dalam tulisan lain, akan dibahas tentang berbagai teknik publikasi fisioterapi di jagat maya, terutama teknik penulisan yang ringkas dan padat. Semoga bermanfaat.