Dalam terminologi EBM, pengobatan harus berdasarkan bukti ilmiah atau hal lainnya yang dapat dipertanggung jawabkan, sehingga pemahaman mengenai EBM sangat diperlukan bagi praktisi kesehatan yang terjun didalam dunia klinis tak terkecuali bagi fisioterapis.
Dalam terminologi fisioterapi Evidence Based Physiotherapy didefinisikan sebagai suatu pendekatan pada praktek fisioterapi yang menggunakan hasil penelitian mengenai patient care dan bukti objektif lainnya yang diperoleh sebagai komponen dalam membuat keputusan klinis.
Lalu dimana kita harus mencari data-data ilmiah? Bagaimana caranya? Teknologi digital dan komunikasi memudahkan kita dalam mengakses jurnal hasil penelitian dalam bentuk data. Kunjungi saja situs database Evidence Based Fisioterapi bernama Pedro. Anda sudah pernah mengunjunginya? Saya sudah berkali-kali !!
Pedro adalah situs yang berisi kumpulan Evidence Based Fisioterapi yang dikembangkan oleh The Centre for Evidence-Based Physiotherapy di The George Institute for Global Health. Situs ini mempunyai lebih dari 25.000 randomised trials, systematic reviews dan clinical guideline fisioterapi yang dilengkapi dengan rincian kutipan, abstrak dan link menuju teks lengkap jika memungkinkan.
Terdapat dua halaman pencarian database di Pedro yang dirancang bagi fisioterapis, yaitu simple search (pencarian sederhana) dan advance search (pencarian lanjutan). Penasaran? OK! dibawah ini saya buatkan link menuju situs tersebut dari kedua halaman (simple search dan advance search) :
1. Simple search (pencarian sederhana)
2. Advance search (pencarian lanjutan)
Pedro memang dirancang untuk diakses dan dikonsumsi oleh fisioterapi profesional. Nah jika Anda (bukan seorang fisioterapis) seorang pasien atau pengguna layanan fisioterapi, atau mungkin sedang mempertimbangkan untuk menggunakan jasa fisioterapis guna menyembuhkan cedera Anda silakan mengunjungi Physiotherapy Choice yang merupakan penyedia data base bukti ilmiah fisioterapi untuk pasien dan pengguna layanan fisioterapi. Physiotherapy Choice juga bisa digunakan oleh pemilik layanan kesehatan, direktur Rumah Sakit dan perusahaan asuransi.
