Osteoarthritis Sendi Lutut

Fisioterapi - Di Indonesia, masyarakat mengenal penyakit osteoarthritis dengan istilah “pengapuran sendi” atau “radang sendi”. Diantara banyak sendi dalam tubuh manusia , sendi lutut merupakan sendi yang paling sering menderita pengapuran atau radang sendi. Barangkali Anda sudah sangat familiar dengan istilah “pengapuran sendi lutut” atau “radang sendi lutut”.

Dengan menengarai tanda-tanda khas berupa kekakuan sendi, nyeri sendi saat digerakkan, suara “kretek-kretek” beberapa orang bisa menyimpulkan bahwa itu pengapuran sendi atau peradangan sendi lutut. Namun demikian, ternyata tidak semua orang mengenal dengan baik apa itu pengapuran sendi atau osteoarthritis. Ketidakmengertian masayarakat terhadap osteorathritis kerap berujung pada penyikapan dan tindakan yang tidak tepat terhadap penyakit persendian ini.

Saya senang bisa berbagi dengan para pembaca melalui blog ini. Barangkali Anda, ayah atau ibu Anda, atau teman-teman Anda saat ini sedang menderita osteoarthritis pada sendi lututnya, tulisan ini mudah-mudahan bisa membantu mengurangi keluhan akibat osteoarthritis dengan beberapa tips sederhana didalamnya.

Pengapuran sendi (osteoarthritis) menjadi salah satu penyakit yang kerap menjadikan pasien berkunjung ke dokter dan fisioterapis mengingat sendi merupakan komponen utama tubuh untuk bergerak dan beraktifitas. Sebagai fisioterapis saya tentu sangat concern dengan kondisi terkait dengan nyeri, hambatan gerak dan aktifitas yang dialami oleh pasien. Osteoarthritis sendi lutut merupakan salah satu penyakit yang sering saya temui di klinik, penyakit ini kerap membuat pasien mengalami keterbatasan gerak, kesulitan dalam berjalan dan melakukan aktifitas sehari-hari.

Osteoarthritis

Pengapuran sendi atau osteoarthritis adalah penyakit yang menyerang persendian, menyebabkan nyeri dan kekakuan. Osteoarthritis sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “osteo” , “arthro” dan “it is”. Jika kita terjemahkan menjadi “osteo : tulang”, “arthro : sendi”, dan “it is : peradangan”.

Osteoarthritis merupakan jenis penyakit sendi yang paling banyak dijumpai di klinik pengobatan dan pusat-pusat layanan kesehatan. Osteoarthritis dapat menyerang beberapa persendian di tubuh kita seperti leher, pinggang, sendi panggul, sendi ibu jari tangan, sendi pada jari-jari, lutut dan ibu jari kaki.

Gambar Sendi Yang Biasa Mengalami Osteoarthritis
Sendi lutut merupakan sendi yang paling banyak mengalami osteoarthritis. Sekitar 14% dari orang dewasa di atas 25 tahun menderita osteoartritis di sendi lututnya. Untuk kelompok usia di atas 65 tahun, jumlah penderitanya meningkat menjadi 34%.

Ada banyak dampak negatif akibat osteoarthritis pada sendi lutut seperti nyeri sendi, kelemahan otot, keterbatasan gerak sendi, penurunan stabilitas sendi lutut, dan terbatasnya aktifitas sehari hari yang telah terdokumentasikan dengan baik di beberapa jurnal penelitian para ahli.

Struktur dan Fungsi Sendi Lutut

Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai osteoarthritis atau pengapuran pada sendi lutut, saya akan mengajak Anda mempelajari terlebih dahulu struktur dan fungsi sendi lutut. Pemahaman akan struktur dan fungsi sendi lutut dapat memudahkan kita dalam memahami apa itu osteoarthritis sendi lutut.

Sendi adalah tempat dimana bertemunya dua tulang atau lebih. Adanya sendi memungkinkan anggota badan kita dapat bergerak dengan bebas dalam batas tertentu. Sendi lutut adalah sendi yang paling besar, paling luas dan paling kompleks di tubuh kita. Sendi lutut harus kuat karena menyangga berat badan dan harus bisa terkunci dengan baik dalam posisinya sehingga kita bisa bediri tegak. Selain itu sendi lutut juga harus bisa berfungsi sebagai engsel yang mobile, sehingga kita bisa berjalan, jongkok, melompat, berlari, duduk bersila atau duduk di di kursi.

Gambar Sendi Sehat

Sendi lutut merupakan pertemuan dari tulang paha (femur) dan tulang kering (tibia). Ujung-ujung tulang tersebut terbungkus oleh tulang rawan (kartilago) yang membuat permukaannya menjadi halus dan licin. Permukaan yang halus dan licin pada ujung tulang yang terbungkus kartilago tersebut memungkinkan sendi bergerak tanpa adanya gesekan. Diantara ujung-ujung tulang femur dan tibia tersebut terdapat dua cincin kartilago yang dinamakan dengan meniskus. Meniskus berperan sebagai shock absorber (peredam kejut) jika terjadi hentakan atau beban yang menimpa sendi lutut.

Untuk mencegah tulang bergeser dari tempat yang semestinya, sendi lutut memiliki empat tali sendi yang kuat yang disebut dengan ligamen. Otot-otot tungkai juga berperan dalam membantu menjaga agar sendi tetap pada tempatnya. Otot-otot tersebut menempel pada tulang, ujung – ujung otot yang menempel pada tulang dinamakan tendon. Otot juga berfungsi sebagai penggerak. Jika otot menegang (kontraksi) otot akan memendek, dan menarik tendon yang menempel pada tulang sehingga membuat sendi bergerak.

Pada sendi lutut terdapat tempurung lutut (patela) - tulang kecil yang berada tepat di depan sendi lutut. Tempurung berada di tengah tendon otot paha (quadrisep) yang menempel di tulang kering (tibia) bagian depan. Bagian belakang tempurung lutut terbungkus oleh tulang rawan.

Sendi lutut terbungkus oleh selaput sendi yang dinamakan membaran sinovial. Membaran inilah yang memproduksi cairan untuk melumasi sendi sehingga sendi bisa digerakkan dengan smooth. Membran sinovial bagian luar dilapisi oleh kapsul sendi. Kapsul sendi ini juga berfungsi untuk menjaga agar sendi lutut tetap pada tempatnya.

Apa Yang Terjadi Pada Sendi Yang Terkena Osteoarthritis?

Jika suatu sendi mengalami osteoarthritis, lapisan tulang rawan sendi yang melapisi ujung-ujung tulang (kartilago) perlahan menjadi rusak dan terkikis. Tulang yang berada di bawah kartilago kemudian bereaksi terhadap perubahan ini dengan tumbuh menebal dan menjadi lebih lebar. Semua kerja jaringan pada sendi menjadi lebih aktif sebagai respon untuk memperbaiki kerusakan ini :
    1. Tulang di tepi sendi tumbuh keluar, membentuk tonjolan tulang seperti taji yang disebut dengan osteofit. Hal ini dapat terjadi di tulang femur, tibia maupun tempurung lutut.
    2. Membaran sinovial memproduksi banyak cairan sendi sehingga sendi menjadi bengkak.
    3. Kapsul sendi dan ligamen perlahan menjadi menebal dan kaku sebagai respon untuk menstabilkan sendi.
    Gambar Sendi Osteoarthritis

    Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam sendi dan jaringan sekitar sendi adalah bagian dari hasil proses peradangan dan bagian dari mekanisme tubuh untuk memperbaiki kerusakan. Pada beberapa kasus proses perbaikan ini berhasil dan perubahan di dalam sendi tidak mengakibatkan nyeri, atau jika terjadi nyeri hanya nyeri ringan yang tidak menetap- kadang nyeri dan kadang tidak. Akan tetapi, pada kasus lain, perbaikan ini tidak menghasilkan perubahan yang lebih baik dan akan menyebabkan keluhan-keluhan, perlahan semakin memburuk dan kemudian menetap.

    Tanda-Tanda dan Gejala Osteoarthritis Sendi Lutut?

    Penderita osteoarthritis sendi lutut dapat mengalami beberapa gejala terkait kerusakan yang terjadi pada sendi lutut. Berikut ini adalah beberapa gejala yang biasa dialami oleh penderita osteoarthritis sendi lutut:

    1. Gejala utama dari osteoarthritis adalah nyeri dan kekakuan sendi. Nyeri dapat dirasakan pada seluruh sendi atau pada bagian-bagian tertentu dari sendi lutut, kebanyakan di depan atau di samping. Pada osteoarthritis sendi lutut, nyeri dirasakan terutama saat aktifitas menumpu berat badan seperti berjalan atau naik atau turun tangga dan berkurang saat istirahat.

    Beberapa penderita osteoarthritis (namun tidak semua) merasakan nyeri hingga membuatnya terbangun dari tidur. Biasanya hal ini terjadi pada penderita osteoarthritis yang sudah parah.

    Kadangkala nyeri di rasakan pada hari-hari tertentu saja dan tidak dirasakan di hari-hari lain. Kadangkala hal ini berhubungan dengan seberapa berat aktifitas yang dilakukan pada hari itu , namun nyeri juga bisa timbul tanpa penyebab yang jelas.

    2. Tidak bisa menggerakkan lutut dengan bebas. Lutut terasa kaku pada waktu-waktu tertentu, biasanya pada saat memuali aktifitas pada pagi hari saat bangun tidur atau pada saat mengawali gerak setelah istirahat dalam waktu yang agak lama, misalnya setelah duduk agak lama kemudian beranjak berdiri. Namun setelah digerak-gerakkan atau digunakan untuk berjalan beberapa saat biasanya kekakuan akan berkurang.

    Pada osteoarthritis yang lebih parah lutut akan mengalami penurunan luas gerak sendi disertai rasa nyeri sehingga membatasi beberapa aktifitas seperti buang air besar di closed jongkok, duduk tasyahud saat shalat.

    3. Lutut berderak atau berbunyi “kretek-kretek” saat digerakkan atau terasa seperti ada gesekan pada permukaan sendi.

    4. Pada osteoarthritis yang parah, lutut dapat mengalami perubahan bentuk - berbentuk O atau X, hal ini mengakibatkan berat badan tidak didistribusikan dengan rata , hanya bertumpu pada satu titik permukaan sendi lutut.

    5. Lutut bengkak. Bengkak mungkin terasa keras (karena pertumbuhan tulang sekitar sendi) atau terasa lunak saat ditekan (karena cairan berlebih dalam sendi).

    6. Kelemahan otot. Otot quadricep (paha depan) yang berfungsi untuk menegakkan lutut saat berdiri dan berjalan mungkin terlihat mengecil dan lembek. Kelemahan otot ini juga dapat mengakibatkan sendi menjadi tidak stabil dan menambah keluhan nyeri.

    Penyebab Osteoarthritis Sendi Lutut

    Seperti saya sampaikan diawal, osteoarthritis merupakan kondisi dimana terjadi kerusakan kartilago (tulang rawan) sendi. Kerusakan tulang rawan sendi bisa jadi merupakan bagian dari proses penuaan, sehingga osteoarthritis banyak didapati pada usia lanjut. Namun ternyata tidak semua orang lanjut usia menderita osteoarthritis. Belum diketahui dengan pasti mengapa seseorang bisa menderita osteoarthritis sedangkan orang lain tak mengalaminya meski semua orang mengalami penuaan.

    Semua orang beresiko menderita osteoartitis, namun ada orang-orang tertentu yang lebih beresiko menderita osteoarthritis. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko osteoarthritis, biasanya merupakan kombinasi dari dari hal-hal berikut :

    Umur – Osteoarthritis biasanya terjadi saat umur 40 tahun. Menurut The Centers for Disease Control and Prevention, lebih dari sepertiga orang berusia lebih dari 65 tahun mengalami gejala osteorathritis. Belum diketahui dengan pasti kenapa osteoarthritis lebih sering terjadi pada orang berusia lanjut, diduga hal ini terjadi karena beberapa faktor seperti kelemahan otot, atau ausnya pemukaan sendi karena faktor penuaan.

    Jenis Kelamin – Osteoarthritis sendi lutut lebih sering terjadi pada perempuan - dua kali lipat dibandingkan laki-laki. Ini lebih sering terjadi pada perempuan diatas usia 50 tahun. Beberapa ahli berpendapat ini berhubungan dengan menopause, akan tetapi tidak ada bukti yang kuat hubungan langsung antara osteoarthritis dan menopouse.

    Obesitas – Kelebihan berat badan (obesitas) adalah faktor penting penyebab osteoarthritis, terutama osteoarthritis sendi lutut, karena sendi lutut termasuk sendi utama penopang berat badan. Obesitas juga meningkatkan peluang berkembangnya osteoarthritis lebih menjadi lebih parah.

    Cedera – Cedera pada sendi lutut biasa memicu terjadinya osteoarthritis di kemudian hari. Biasanya cedera yang menyebabkan osteoarthritis adalah cedera meniskus atau ligamen yang disebabkan oleh gerakan berputar pada sendi lutut. Robekan pada meniskus biasanya terjadi pada cedera pemain sepak bola. Operasi pengambilan meniskus atau operasi perbaikan ligamen juga meningkatkan terjadinya osteoarthritis kelak kemudian hari.

    Pekerjaan dan Aktifitas_ Beberapa orang dengan jenis pekerjaan yang membebani sendi lutut berpeluang untuk mengalami osteoarthritis pada sendi lutut, seperti angkat berat, pekerjaan yang harus naik turun tangga. Jenis olehraga seperti lari dan badminton juga beresiko terjadinya osteoarthritis.

    Genetik – Faktor genetik juga memerankan perananan penting pada osteoarthritis sendi lutut. Jika orang tua atau saudara kandung Anda menderita osteoarthritis sendi lutut, Anda lebih berpeluang menderita osteoarthritis juga.

    Penyakit sendi lain – Kadangkala osteoarthritis terjadi akibat dari kerusakan dari penyakit sendi lain seperti asam urat.
    BERIKAN KOMENTAR ()