Fisioterapis Harus Aktif Menjadi Kontributor Jurnalisme Warga
Cara lain memublikasikan topik fisioterapi adalah dengan menjadi anggota jurnalisme warga seperti Kompasiana. Blog jurnalisme warga Kompasiana kini menjadi blog “keroyokan” paling popular dengan jumlah pengguna atau pemilik akun mencapai ratusan ribu orang. Di blog ini juga diadakan jendela khusus topik kesehatan
Selain menggunakan blog - sebagaimana pernah saya tulis dalam blog ini, cara lain memublikasikan topik fisioterapi adalah dengan
menjadi anggota jurnalisme warga seperti Kompasiana.
Blog jurnalisme warga Kompasiana kini
menjadi blog “keroyokan” paling popular dengan jumlah pengguna atau pemilik
akun mencapai ratusan ribu orang. Di blog ini juga diadakan jendela khusus
topik kesehatan.
![]() |
Kompasiana |
Ketika saya mengetikkan kata “fisioterapi” pada fasilitas
pencarian, dapat ditemukan beberapa tulisan, di antaranya tulisan Joko P.
berjudul Fisioterapis; Profesi Medis Masa
Depan, tulisan Lailia Hameeda berjudul Fisioterapi
sebagai Teman Bermain untuk Anak Berkebutuhan Khusus, dan sebuah berita
dari Taufik Eko Susilo berjudul Bincang
Bareng Asep Azis, Founder Physiopreneur dan Fisioterapis CLS Knights Surabaya.
Upaya-upaya Kompasianer
(sebutan untuk para penulis di Kompasiana)
yang berprofesi sebagai fisioterapis guna memublikasikan ilmu fisioterapi
tentulah sangat bermanfaat memasyarakatkan fisioterapi sendiri. Namun,
penggunaan blog jurnalisme warga ini sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk
mengarahkan para pembaca mengakses situs/blog khusus dengan menyertakan link pada tulisan di blog jurnalisme
warga tersebut.
Blog jurnalisme warga yang populer lainnya selain
Kompasiana adalah Blog Detik yang dikelola detik.com. Selain itu, banyak lagi
blog atau situs yang mengundang kontributor sukarelawan untuk mengisi materi
tentang topik tertentu.